Aku sangat gembira. Beberapa saat yang lalu baru saja kutemukan kembali sosok yang dulu pernah mengisi "ruang hati" ini. Dia pernah menjadi "teman dekatku" tapi akhirnya kami berpisah karena dia ternyata memilih gadis lain yg lebih memikat dibanding aku. Aku sendiri bingung, kenapa aku begitu gembira bisa menemukan dirinya lagi, padahal dulu dia pernah membuatku hancur lebur, kehilangat semangat hidup, karena dia meninggalkan ku demi gadis lain yang kini menjadi istrinya.
Pertemuan tak sengaja melalui dunia maya itu kemudian
berlanjut ke pertemuan di dunia nyata setelah kami saling bertukar nomor hp.
"Aku pengen ketemu." Begitu pesan singkat yang dia kirim padaku melalui WA.
Aku bingung
ingin membalas apa, di satu sisi aku juga ingin bertemu dengannya. Ada sensasi
tersendiri yang tidak bisa diucapkan dengan kata-kata ketika aku membaca pesan
singkatnya yang benar-benar singkat tersebut. Tapi di sisi lain aku tidak ingin
membuka peluang bagi cinta lama. Apalagi dengan dia, yang dulu pernah
mencampakkan ku begitu saja. Lantas aku pun menjawab seadanya,
"Untuk apa?”
“Hanya sekedar bertemu untuk menyambung tali
silaturahmi?"
"Dengan
keluarga masing-masing?" Jawabku lagi.
"Tidak,
hanya kau dan aku." Balasnya.
Setelah berpikir sesaat dan terdorong oleh rasa
penasaran yang begitu besar, akhirnya kuputuskan untuk memenuhi ajakannya
bertemu di satu cafe di sudut kota. Dengan syarat yang kuajukan kepadanya, ini
hanya bertemuan biasa penyambung silaturahmi, bukan untuk CLBK.
*****
Hari ini kami kencan untuk bertemu. Aku datang ke kafe
yang menjadi tempat pertemuan kami sepuluh menit lebih awal dari dirinya. Pada
saat dia datang, tidak bisa kupungkiri kalau dirinya masih tetap memikat
seperti dulu, bahkan sekarang dia kelihatan jauh lebih dewasa dan berwibawa.
Aku deg-deg an...layaknya seorang ABG yang bertemu arjuna pujaan hatinya. Dia
menyapaku dengan santai dan hangat,
" Udah lama nunggu? Sorry ya aku kena macet, jadi
agak telat."
"Belum." Jawabku sambil mencoba
bersikap setenang mungkin ,
" Sekitar 10 menitan lah" sambungku lagi.
Pertemuan itupun berlangsung dengan menyenangkan. Dia tidak berubah, masih seperti dulu. Memikat,
membuatku deg-degan, dan penuh pesona. Mungkin itulah sebabnya kenapa dulu aku
sampai kurus kering pada saat dia meninggalkanku. Dan sekarang aku berani
mengambil "resiko" dengan menerima ajakannya untuk bertemu.
Selesai pertemuan di kafe, dia mengajakku shopping,
"Pengen ngasih kamu tanda mata." Begitu
katanya ketika aku berusaha untuk menolak ajakannya.
Dan sekali lagi, akupun luluh. Dengan patuh kuikuti langkahnya memasuki
mobil. Kami segera meluncur menuju ke satu pusat perbelanjaan terbesar di
kotaku.
Selama perjalanan, obrolan kami tidak pernah terputus.
Ada saja yang kami bicarakan. Bersenda
gurau, saling menggoda, terkadang
membicarakan hal-hal romantis mengenang masa lalu kami ketika masih menjadi
sepasang kekasih. Karena kondisi ini lah, mungkin dia kurang konsentrasi
menyetir. Ketika ada sebuah truk dari arah depan meluncur kearah kami, dia
tidak mawas diri, sehingga kecelakaan yang hebatpun tak terhindarkan.
Aku tak sadarkan diri, jiwa ini serasa mengembara jauh
ke alam antah berantah. Sampai sayup-sayup
aku mendengar suara-suara memanggilku,
"Bu...bu...bangun. Sholat subuh dulu sudah jam
lima lebih seperempat." Terdengar suara anakku memanggil-manggil.
Aku tersentak.
Alhamdulillah, ternyata ini hanya mimpi buruk. Cepat-cepat aku bangun,
berwudhu, menunaikan sholat subuh, kemudian menyiapkan sarapan untuk suami dan
anak-anak tercinta.
Setelah suami berangkat ke kantor dan anak-anak menuju
ke sekolah, aku segera membuka akun
facebook. Kucari satu nama, kemudian menghapusnya dari daftar teman dan memblokirnya sekalian.
Aku tidak ingin mimpi buruk itu menghampiriku dalam
kehidupan nyata. Karena aku mencintai keluargaku.
NOTE : 1. Buat yang udah pasang niat mo selingkuh
karena ketemu mantan di reuni, atau FB, atau di negeri antah berantah, coba
deh untuk berpikir lebih panjang lagi. Wong selingkuh di mimpi aja bisa kena
musibah, apalagi selingkuh didunia nyata, bisa kena azab.
2. Cerpen ini sudah diterbitkan dalam buku kumpulan cerpen "Facebook, Reuni, dan CLBK"
Ciao everybody................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar